Minggu, 16 Maret 2014

Kecerdasan Ganda



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang karakteristik individu.
Muncul keluhan dari pendidik atau guru bahwa mereka merasa bahwa menjelaskan sejelas jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang “kecerdasan ganda (multiple intelligences)”.


B.       Rumusan Masalah
1.      Apa itu kecerdasan ?
2.      Sebutkan jenis-jenis  kecerdasan ganda ?
3.      Bagaimana meningkatkan kecerdasan ganda ?
4.      Apa kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda ?

5.    Sebutkan Faktor-Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda ?

C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian kecerdasan.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kecerdasan ganda.
3.      Mengetahui cara-cara yang dilakukan pendidik  dalam  meningkatkan kecerdasan ganda.
4.      Untuk mengetahui Faktor- Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda.

D.      Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai wahana untuk melatih diri dalam pembuatan makalah yang berwawasan ilmu pengetahuan.
2.      Sebagai informasi tentang kecerdasan ganda dan jenis - jenisnya.
3.      Agar pembaca dapat mengetahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang ganda sehingga dapat melatih diri dengan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu.


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Kecerdasan Ganda
Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru baik bagi pribadi maupun di masyarakat umum. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang kecerdasan pun berkembang yang mana meliputi perkembangan otak manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  atau KBBI (Depiknas, 2001) menyatakan bahwa kata cerdas berarti :“sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti,dll); tajam pikiran; sempurna pertumbuhan tubuhnya ( sehat, kuat )”. Sedangkan kecerdasan berarti: “ perihal cerdas; perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi ( seperti kepandaian, ketajaman pikiran ) “. Jadi, kecerdasan ganda adalah suatu kesempurnaan perkembangan akal budi baik dari pemikiran, kecakapan, emosional, dan moral seseorang.
Seorang filsuf, Prof. Robert Ornstein dari Universitas California, meneliti tentang potensi otak dan sifat-sifat fisik nya. Ia menemukan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas mental yang mencakup Matematika, Bahasa, Logika, Analisis, Menulis, dan aktivitas-aktivitas yang sejenis sedangkan otak sebelah kanan menangani aktivitas-aktivitas yang mencakup imajinasi, warna, musik, irama/ritme, melamun, dan aktivitas-aktivitas lain yang sejenis. Ia mengatakan bahwa semua manusia memiliki semua kemampuan tersebut karena setiap manusia memiliki satu otak yang utuh. Proses berpikir, menurut Ornstein, adalah menyajikan dan menangkap kombinasi informasi yang kompleks antara kata-kata, gambar, warna, suara, dan lain-lain mendekati operasi alamiah dan berpikir.
Sementara itu, Prof. Howard Gardner, seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard meneliti tentang kecerdasan manusia. Ia mengatakan bahwa IQ tidak boleh di anggap sebagai tinggi atau rendah seperti tekanan darah manusia, dan kecerdasan seseorang tidak dapat di ukur secara mutlak dengan tes-tes IQ. Ia mengatakan bahwa tes IQ hanya mampu mengukur kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes IQ tersebut saja. Selanjutnya, ia menemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, tidak hanya satu kecerdasan. Ia menyebutkan dengan kecerdasan ganda atau intelegensi ganda atau multiple intelligences. Yang dimaksud dengan inteligensi ganda adalah, kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika dihadapkan pada satu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai dengan konteks nya.
Ornstein dan Gardner menyebutkan bahwa intelegensi seseorang terdiri dari intelegensi bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, dan naturalis. Perbedaan pendapat antara Ornstein dan Gardner adalah Gardner tidak memisahkan letak jenis-jenis intelegensi di belahan otak. Ia lebih mengutamakan bahwa jenis-jenis intelegensi tersebut harus dikembangkan secara berimbang, agar setiap individu dapat mengembangkan seluruh kemampuannya secara maksimal.

B.     Jenis- Jenis Intelegensi
Ada delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner :
1.      Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Intelegensi bahasa mencakup kemampuan-kemampuan berpikir dengan kata-kata, seperti kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik tulisan maupun tertulis.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa.
                                                   a.          Senang membaca buku atau apa saja, bercerita atau mendongeng.
                                                   b.          Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbahasa asing.
                                                   c.          Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan maupun tertulis.
                                                  d.          Pandai menafsirkan kata-kata atau paragraf baik secara lisan maupun tertulis.
                                                   e.          Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
                                                    f.          Pandai mengingat dan menghapal.
                                                   g.          Humoris.
Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu:
1)      Pengarang
2)      Penyair
3)      Wartawan
4)      Pembicara
5)      Pembaca berita
2.      Intelegensi Logis-Matematis
Intelegensi logis matematis adalah kemampuan berpikir dalam penalaran atau menghitung, seperti kemampuan menelaah masalah secara logis, ilmiah,dan matematis. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemprogram komputer.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi logis-matematis.
a.       Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka-teki.
b.      Senang, pandai berhitung dan bermain angka.
c.       Senang mengorganisasikan sesuatu atau menyusun skenario.
d.      Mampu berpikir logis baik induktif maupun deduktif.
e.       Senang silogisme.
f.       Senang bepikir abstraksi dan simbolis.
3.      Intelegensi Visual Spasial
Intelegensi visual spasial, yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan gambar. Seperti kemampuan untuk membayangkan bentuk suatu objek. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi visual spasial.
a.       Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, tabel.
b.      Peka terhadap citra, warna, dan sebagainya.
c.       Pandai memvisualisasikan ide.
d.      Imaginasinya aktif.
e.       Mudah menemukan jalan dalam ruang.
f.       Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g.      Mengenal relasi benda-benda dalam ruang.
4.      Intelegensi Musikal
Intelegensi musikal adalah kemampuan berpikir dengan nada, irama, dan melodi juga pada suara alam. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain: komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi musikal.
a.       Pandai mengubah atau menciptakan musik.
b.      Senang dan pandai bernyanyi.
c.       Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d.      Mudah menangkap musik.
e.       Peka terhadap suara dan musik.
Dengan dikaitkan musik, seseorang  akan lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan - gagasan atau ide - ide.
5.      Intelegensi Kinestetik Tubuh
Intelegensi kinestetik tubuh, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk gerakan motorik otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan dengan mudah dan cekatan. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh.
a.       Senang menari ataupun akting.
b.      Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c.       Mudah berekspresi dengan tubuh.
d.      Mampu memainkan mimik.
e.       Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f.       Senang dan efektif berpikir sambil berjalan, berlari, dan berolah raga.
g.      Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h.      Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
i.        Senang kegiatan di luar rumah.
6.      Intelegensi Intrapersonal
Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk memahami diri sendiri, melakukan refleksi diri dan bermetakognisi. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intrapersonal.
a.       Mampu menilai diri sendiri/introspeksi diri, bermeditasi.
b.      Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan rencana hidup yang jelas.
c.       Berjiwa independen/bebas.
d.      Mudah berkonsentrasi.
e.       Keseimbangan diri.
f.       Senang mengekspresikan perasaan-perasaan yang berbeda.
g.      Sadar akan realiatas spiritual.
7.      Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa orang seperti: guru yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Berikut ini karakteristik  individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi interpersonal.
a.        Mampu beroraganisasi, menjadi pemimpin dalam suatu oraganisasi.
b.        Mampu bersosialisasi.
c.        Senang permainan kelompok daripada individual.
d.       Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e.        Senang berkomunikasi verbal dan nonverbal.
f.         Peka terhadap teman.
g.        Suka memberi feedback.
h.        Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8.      Intelegensi Naturalis
Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami gejala alam. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi naturalis.
a.       Senang terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang, berburu.
b.      Pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman.
c.       Senang kegiatan di alam terbuka.
Pada dasarnya, kedelapan kecerdasan ini memiliki kekuatan dan bobot yang sama. Hasil pengembangan suatu jenis kecerdasan akan sangat tergantung pada bagaimana kita menempatkannya.


C.      Cara Meningkatkan Kecerdasan
1.      Bagaimana Cara Meningkatkan Seluruh Indra Anak Didik?
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik, yaitu sebagai berikut.
Pertama  : melatih cara mendengar yang efektif
Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa. Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembentukan imajinasi dan kreativitas.
Kedua : melatih mata untuk membaca cepat dan efekif.
Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologis. Melalui mata otak dapat menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat jeli, analitis dan akurat. Mata sangat erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata-rata 300 kata permenit dengan kemampuan mengingat 40-70% dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata permenit dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
Ketiga : melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat. Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut.
a.       Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
b.      Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
c.       Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
d.      Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
e.       Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
f.       Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci dari guru.
g.      Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat mengingat kata-kata bukan kalimat. Kata-kata kunci merupakan kata-kata inti yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Dengan melatih indra-indra anak didik pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan mengaktifkan seluruh potensi kecerdasan yang dapat bekerja sama secara menyeluruh untuk menangkap isi pelajaran mendekati proses alamiah dalam proses berpikir.
2.      Bagaimana Melatih Kecerdasan yang Berimbang?  
Sudah waktunya kita sebagai guru menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar secara praktis. Dengan cara ini anak didik akan dapat mengalami dan menghayati apa yang dipelajari secara utuh.
Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama : Mengidentifikasikan intelegensi anak didik.
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada siswanya untuk menjelajahi intelegensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini guru dapat melihat intelegensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan tes, mengidentifikasikan inteligensi juga dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik di kelas dan kegiatan di luar kelas.
Kedua : Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
a.       Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indra semaksimal mungkin.
b.      Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan.
c.       Merancang dan membuat tugas atau penelitian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.   
Ketiga : Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan anak didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru melalui cara ini, diantaranya adalah:
a.       Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan.
b.      Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan intelegensi/kecerdasan anak didik.
Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan intelegensi-intelegensi tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu menggunakan intelegensi. Anak didik seperti inilah disebut anak yang cerdas karena seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3.      Bagaimana Melatih Silang Kecerdasan yang Berbeda ?
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap intelegensi/kecerdasan anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu per satu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
a.       Pilih materi/isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
b.      Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
c.       Klasifikasikan isi/bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
d.      Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.

D.      Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis  kecerdasan yang spesifik yaitu:
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu  seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
Kecerdasan musikal dapat dilatih  dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai  macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah  kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain  peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, (ini yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak  lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Tabel berikut (Tabel. 1.) menggambarkan tentang kecenderungan dan kegemaran dan  perilaku yang dapat dimati dan metode belajar yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan masing-masing kecerdasan.
Tabel. 1. Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan Kecerdasan Ganda
JENIS KECERDASAN
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
METODE BELAJAR
Bahasa / Verbal
Gemar :
-          membaca
-          Menulis
-          Bercerita
-          Bermain kata
Membaca, menulis, mendengar
Matematis Logis
Gemar :
-          bereksperimen
-          tanya jawab
-          menjawawab teka-teki
Logis
Berhitung, aplikasi rumus, eksperimen
JENIS KECERDASAN
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
METODE BELAJAR
Spasial
Gemar :
-          Mendesain
-          Menggambar
-          Berimajinasi
-          Membuat sketsa
Observasi, menggambar, mewarnai, membuat peta
Kinestetik tubuh
Gemar :
-          menari
-          berlari
-          melompat
-          meraba
-          memberi isyarat
Membangun, mempraktekan. menari, ekspresi
Musikall
Gemar :
-          bernyanyi
-          bersiul
-          bersenandung
Menyanyi, menghayati lagu, mamainkan instrumen musik
Interpersonal
Gemar :
-          memimpin
-          berorganisasi
-          bergaul
-          menjadi mediator
Kerjasama dan interaksi dengan orang lain
Intrapersonal
Gemar :
-          menyusun tujuan
-          meditasi
-          imajinasi
-          membuat rencana
-          merenung
Berfikir filosofi, analitis, berfikir reflektif
Naturalis
Gemar :
-          bermain dengan flora fauna
-          mengamati alam
-          menjaga lingkungan
Observasi alam dan mengidentifikasi karakteristik flora dan fauna


E.       Faktor – Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
1.      Orang tua murid
2.      Guru
3.      Kurikulum dan fasilitas
4.      Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a.      Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa.
b.   Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka  langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
(1)   30 % pembelajaran langsung
(2)   30 % belajar kooperatif
(3)   30% belajar independent
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan  instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan  pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress)  yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Setiap individu tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Kecerdasan adalah sehimpunan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki individu. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang mengembangkan kemampuan secara penuh.
Setiap individu memiliki potensi yang unik yang harus dikembangkan menjadi kompetensi. Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengembangkan potensi individu menjadi kompetensi. Manusia, pada dasarnya,  memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
1.      Bahasa
2.      Matematis logis
3.      Spasial
4.      Musikal
5.      Kinestetis tubuh
6.      Interpersonal
7.      Intrapersonal
8.      Naturalis
Dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda di sekolah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu : masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran dan sistem penilaian.
Strategi pembelejaran kecerdasan ganda bertujuan agar semua potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan :
1.      Membangun/memicu kecerdasan
2.      Memperkuat kecerdasan
3.      Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan
4.      Mentransfer kecerdasan

Sedangkan kegiatan-kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram, eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca buku-buku untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan kecerdasan anda, atau human intelligence hunt.
Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan yaitu :
1.    Mengaktifkan seluruh indra anak didik
2.    Melatih intelegensi/ kecerdasan yang berimbang
3.    Melatih silang intelegensi/ kecerdasan yang berbeda.

B.       Saran
Dari hasil makalah ini, penulis mengharapkan agar setiap orang mau belajar untuk mengasah  kecerdasan yang dimilikinya sehingga jika setiap orang mampu menggunakan intelegensinya yang paling kuat maka mereka akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan.


DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suciati, dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar